Wednesday, 27 January 2016

RESUME BBC SUPERSTORM 2009

Pada awal film Superstorm ini, diperlihatkan dokumentasi satelit badai Ho Chi Minh. Setelah itu di Afrika Barat satu tahun sebelumnya, sebuah tim menjatuhkan sesuatu ke mata badai dari pesawat kemudian menunggu transmisi. Di National Hurricane Center, dua orang sedang meneliti badai Theta di pinggiran Florida yang berkategori 4, banjir besar diduga menerjang bagian selatam. Di Princeton University, dua orang berdiskusi tentang modifikasi cuaca badai tetapi teknologinya belum lengkap, sehingga mereka akan ke Washington DC menemui peneliti lain yang bernama Sara Hughes. Diperlihatkan bahwa Departemen perdagangan Washington DC merasa badai telah menggangu dan merugikan bisnis sehingga mereka ingin mengetahui prediksi badai, mulai dari kekuatan, arah, intensitas, hingga trayeknya. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang memadai. Para meteorolog sedang berdiskusi tentang rencana menerbangkan pesawat dan masuk ke tengah mata badai (stormfury) mengingat proyek stormfury yang dulu bertujuan untuk melemahkan badai namun belum berhasil.

Saar 6 bulan menuju musim badai, para meteorolog memulai eksperimen untuk metode pelemahan badai, dengan mengurangi  penguapan, menambahkan minyak/deterjen, serta ide untuk menimbulkan perturbasi jarak jauh. Empat bulan menuju musim badai, MIT memfasilitasi dengan laser hologram bentuk bumi untuk dimasukan model prediksi dan simulasi. Saat simulasi dijalankan, 140mil/detik dinding air menyapu seluruh tempat dan hingga 500 orang tewas. Munich tidak menyetujui proyek ini. Hingga tiga bulan menuju musim badai, dilakukan eksperimen untuk mengekspansi badai di bagian matanya, kemudian simulasi di badai Katrina menunjukkan dengan cara ini badai dapat melemah. Dilakukan simulasi penyemaian awan di beberapa tempat dengan perak iodida, terlihat bahwa terbentuk dinding mata baru dan mata badai mengembang sehingga badai kategori 3 berubah menjadi kategori 2 yang mampu mengurangi jumlah korban secara signifikan.

 Namun yang terjadi sebaliknya, karena tidak semuainya terkristalsasi menjadi es oleh perak iodida, maka dinding badai Katrina menguat sampai di teluk menjadi kategori 4. Di Washington DC, terlihat badai salju di Gurun Gobi saat musim panas. Setelah itu, topan yang sebenarnya terbentuk (Agatha). Pesawat lepas landas saat badai Agatha memasuki kategori 1 dengan delay waktu selama 3 detik pada pengamatan aerosonde. Aerosonde ini mengirim data, sehingga laser dan model bola bumi dapat memantau badai tersebut. Pesawar mendekati badai, kemudian masuk ke area tornado untuk melakukan penyemaian ke 4 titik di sekitar badai. Saat sonde pertama dijatuhkan, pesawat memasuki bagian tengah badai yang bercuaca tenang. Pada saat sonde kedua dijatuhkan, mulai terlihat pada model bahwa terbentuk suatu perturbasi pada sel-sel badai. Sebelum diketahui apakah proyek ini berhasil, tiba-tiba terjadi overload data pada komputer-komputer yang mengoperasikan proyek ini dan terjadi kelumpuhan sistem. Hal ini menyebabkan komunikasi dengan pesawat terputus. Pesawat tampak menabrak awan besar hingga terguncang hebat dan pesawat tersebut jatuh ke laut.


Pada film Superstorm ini, ide para meteorolog untuk melakukan pelemahan badai yang selalu memakan korban jiwa dengan konsep perturbasi badai dengan mengembangkan mata badai sudah sangat inovatif. Namun demikian, dengan kristalisasi menggunakan perak iodida tampaknya masih belum dapat menyelesaikan masalah dan justru malah meningkatkan intensitas badai. Pada bagian pertama dari seri film ini belum diketahui secara jelas apakah proyek ini mampu untuk melemahkan badai.