Kegiatan PKKM ketiga hari Sabtu 20 September 2014 ini dimulai pukul 7.15 pagi di labtek biru. Pertemuan hari ini dihadiri oleh 36 dari 38 orang dari Pradawihaya, karena Ipit mengikuti acara keluarga dan Ajeng yang mengikuti kegiatan Karisma Salman di Bogor.
Setelah berinteraksi sebentar dengan para taplok di selasar gedung PLN, kami mobilisasi menuju selasar double helix. Disana kami berbaris lalu dipimpin oleh Kadek kami cek spek standar, menyebutkan nama lengkap dan nim angkatan, serta menyanyikan lagu angkatan.
Selanjutnya kami mobilisasi menuju taman alat. Meskipun matahari bersinar dengan sangat terik, saya paling suka bagian ini dan seterusnya karena sangat padat materi dan memberi saya banyak pencerahan. Di taman alat, para jendral dan jendril mengenalkan kami pada alat-alat untuk melakukan pendataan terhadap berbagai parameter meteorologi. Kami dijelaskan tentang pertama, Rain Gauge konvensional dan semi konvensional yang menggunakan sensor untuk mengukur curah hujan. Kedua, Campbell Stokes yaitu alat berupa bola pejal kaca serta penyanggannya yang digunakan untuk mengamati lama penyinaran matahari. Ketiga adalah Sangkar Stevenson, sangkar tinggi berwarna putih yang sisi-sisinya bercelah, pintunya menghadap utara atau selatan, serta isinya terdapat :
- Barograf (untuk mengukur tekanan yang akan tergambar grafiknya di kertas pias)
- Barograf (untuk mengukur tekanan yang akan tergambar grafiknya di kertas pias)
- Termohigrograf (untuk mengukur suhu dan kelembapan menggunakan surai kuda atau rambut)
- Termometer bola basah dan termometer bola kering (untuk mengukur kelembapan udara dan titik embun)
- Termometer maksimum dan minimum (mengukur suhu maksimum dan minimum).
Yang keempat ada Wind Fane dan Anemometer untuk mengukur arah kecepatan angin. Kelima, ada panci evaporasi untuk mengukur penguapan di udara. Selanjutnya kami diberikan penjelasan tentang tata cara pengisian data-data yang telah didapat ke dalam tabel ME48.
Setelah itu, kami mobilisasi menuju ruang 1401, disana diadakan diskusi tentang keprofesian meteorologi dari mahasiswa prodi Teknik Lingkungan (HMTL), Teknik Fisika (HMFT), serta Planologi (HMP). Diskusi ini menjadikan saya pribadi merasa semakin tercerahkan di Meteorologi. Untuk materi yang saya dapat dari diskusi keprofesian tersebut bisa dibaca disini.
Selepas kegiatan diskusi kami melaksanakan shalat Zuhur di selasar kebab. Setelah itu kami review materi secara singkat dengan para taplok lalu diberi tugas oleh jendral jendril mamet berupa essay tentang peran Meteorologi dari berbagai sudut pandang, wawancara dengan dua jendral dan dua jendril, serta jurnal PPKM ketiga.