Sunday, 12 October 2014

Resume BBC WILD WEATHER - WIND



Cuaca, terutama angin, hanya terjadi di lapisan atmosfer bagian bawah. Setiap naik satu mil, suhu turun 17o C. Pada ketinggian 6.5 mil atau pada tropopause, suhu udara berhenti menurun, konstan pada suhu -50C. Naik lebih tinggi lagi ke stratosfer, yang merupaka zona hampir bebas cuaca. Sebenarnya, dari manakah angin berasal? Di daerah garis ekuator, 5o-10o Lintang Utara dan Lintang Selatan terdapat doldrums atau daerah yang udaranya tenang (angin mati). Energi matahari yang intensitasnya tinggi membuat air menguap secara besar-besaran sehingga pergerakan udara hanya ke atas, membuat daerah ini tidak memiliki angin. Udara hangat naik dari ekuator dan memanasi tropopause. Udara ini bergerak ke arah utara dan selatan turun menjadi angin. Adanya Hadley cell, Ferrel cell, dan polar cell betindak sebagai air conditioner alami bumi. Tanpa angin-angin ini, kutub akan bersuhu 25o C lebih rendah dan khatulistiwa akan 14o C lebih tinggi.

Pada tahun 1992, terjadi Hurricane Andrew di Florida. Badai ini diawali dari tepi pantai Afrika dan air hangat dari Atlantik tropis. Udara panas dan lembab naik ke atas, membuat beberapa thunderstorm di sekitar area bertekanan rendah. Dikarenakan oleh rotasi bumi, badai tersebut bergerak ke tempat yang bertekanan rendah dalam arah berlawanan jarum jam membuat badai ini terlihat seperti bentuk pusaran air dari satelit. Badai besar ini terbawa oleh angin yang kuat menyebrangi lautan hingga sampai sejauh 4000 mil di Florida pada kecepatan 75 mil/jam. Angin terkuat berada di dinding pusar badai. Pusar (mata) Hurricane Andrew bertambah kuat mencapai 122 mil/jam menerpa kepulauan Bahama. Badai ini membentang sejauh 100 mil. Puncak dari Hurricane Andrew menerpa Dade County pada kecepatan sangat tinggi yakni 175 mil/jam.
Meskipun begitu, masih ada angin yang jauh lebih cepat dari Hurricane. Jet stream, yang merupakan angin yang tercepat di dunia, melaju dengan kecepatan 200 hingga 300 mil per jam. Jet stream membentuk pipa angin yang lebarnya sekitar 125 mil berhembus kencang mengitari planet bumi. Sejarahnya, di Oregon, sepanjang West Coast, dan Kanada tahun 1945 pada masa perang dunia kedua, ditemukan balon udara yang berisi bom. Ternyata, balon udara berisi bom ini dikirim oleh Jepang dengan bantuan jet stream menyebrangi samudra pasifik sejauh lebih dari 4500 mil.

Ada lima buah jet stream yang mengitari bumi pada ketinggian 6 hingga 9 mil. Jet stream menandai batas antara wind cells. Udara bertekanan rendah naik dari ekuator dan bertemu udara bertekanan tinggi dari kutub. Saat kedua udara ini bertemu, secara tidak terprediksi terbentuklah pipa udara yang berputar. Di masa kini, jet stream digunakan untuk mengelilingi dunia oleh sekelompok pengendara balon udara dan meteorologists. Setelah 14 hari terbang dengan arus kencang dari jet stream, balon udara yang sudah mengitari hampir tiga perempat bumi, tiba-tiba jet stream menghilang. 5 hari kemudian barulah jet stream kembali bertemu dengan balon udara mendorongnya mengitari sisa seperempat bumi selama 3 hari.
Jet stream diduga berperan dalam pembentukan tornado. Tornado terbentuk dari thunderstorm raksasa yang berotasi atau sering disebut supercell. Badai ini dapat mecapai ketinggian 8 mil dan di ketinggian tersebut supercell ini bertemu dengan jet stream. Jet stream yang sangat cepat menarik udara dari bagian atas badai yang mengakibatkan lebih banyak udara yang tertarik ke dalam badai di bagian bawah. Badai yang semakin besar dan kuat ini terdorong ke bawah dan ketika mencapai permukaan bumi, terbentuk tornado. Tornado tercepat yang pernah terjadi memiliki lebar 1,5 mil dengan kecepatan angin 318 mil/jam. Tornado ini memiliki skala F5, yakni yang terkuat dalam skala Fujita.
Selain membentuk tornado, angin sering kali bertemu dengan air. Friksi antara angin dan air laut ini membentuk gelombang laut atau ombak. Semakin luas lautnya, semakin lama waktu untuk angin dan air membentuk gelombang, sehingga jarak antara gelombang semakin jauh dan intensitas gelombang per menit semakin kecil. Hal ini berlaku sebaliknya pada teluk kecil yang jarak antar gelombangnya pendek sehingga ombak sering bertambakan. Semakin lama angin  berhembus, gelombang yang dihasilkan akan semakin besar. Pada angin yang sangat kencang atau badai yang terjadi di atas laut, ombak yang sangat besar dapat terbentuk dan menghempas pantai-pantai dengan kencang dan intensif. Saat angin dan gelombang bertemu, ditambah kekuatan jet stream dan hurricane yang intens ketika lomba pelayaran Fastnet di tahun 1979, terjadilah badai mematikan di Atlantik Utara. Badai Low Y terbentuk di daratan AS akibat front dingin terbawa ke timur oleh jet stream. Udara dingin dari stratosfer masuk dan membelah badai Low Y menjadi beberapa sistem. Setiap sistem kekuatannya setara dengan hurricane.

Selain angin di bumi, ada juga angin dari luar angkasa. Angin matahari, yang berkecepatan hingga 4 juta mil per jam diamati di gunung tertinggi Hawaii menggunakan alat khusus. Angin matahari menghembuskan milyaran partikel listrik surya. Elektron-elektron ini melewati medan magnet dan tertarik ke kutub sehingga terjadi fenomena aurora. Belum diketahui apakah angin matahari mempengaruhi cuaca di bumi, namun diperkirakan mempengaruhi timbulnya banyak badai di kutub. Ada yang menduga bahwa partikel matahari menabrak troposfer, membentuk lebih banyak awan dan memperkuat badai.