Tuesday 27 January 2015

HUBUNGAN NERACA KESETIMBANGAN RADIASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

Interaksi lima komponen Bumi antara lain litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan kriosfer berpengaruh pada sistem iklim di Bumi. Dari kelima komponen tersebut, yang paling mempengaruhi iklim di Bumi adalah atmosfer. Kesetimbangan energi Bumi terkait atmosfer diantaranya radiasi Matahari, transfer energi permukaan atmosfer, efek rumah kaca, dan distribusi temperatur. Radiasi Matahari merupakan sumber energi utama bagi sistem iklim di Bumi. Jumlah fluks energi dari Matahari yang diterima oleh bagian atas atmosfer Bumi adalah 342 W/m2. Sebesar 30 % dari radiasi Matahari yang mencapai Bumi dipantulkan kembali ke luar angkasa, 26% dipantulkan dan dihamburkan oleh awan, dan 4% dipantulkan oleh permukaan Bumi. 

Atmosfer Bumi menyerap 23% dari radiasi Matahari yang datang, sisanya, sebesar 47% mencapai permukaan Bumi. Karena Bumi berbentuk bulat, daerah tropis lebih banyak menerima energi radiasi Matahari daripada daerah kutub. Oleh karena itu, terjadi perpindahan energi (transfer panas) dari daerah tropis ke kutub melalui perantara litosfer, atmosfer, dan hidrosfer. Terdapat 3 cara yang dapat mengubah kesetimbangan radiasi di Bumi, yaitu:

1.    Berubahnya jumlah radiasi Matahari yang masuk ke sistem Bumi
2.    Berubahnya albedo (cahaya Matahari yang dipantulkan) permukaan di Bumi
3.    Berubahnya panjang gelombang radiasi dari Bumi yang dipantulkan atau dipancarkan ke luar angkasa

Suhu rata-rata permukaan Bumi relatif konstan dari waktu ke waktu sebesar 150C. Hal ini membuktikan bahwa terjadi kesetimbangan antara radiasi yang datang dari Matahari dengan radiasi yang dipancarkan kembali oleh permukaan Bumi. Dari 100 % radiasi Matahari yang mencapai Bumi, 31% dipantulkan ke luar angkasa dan 69% dipancarkan kembali oleh permukaan Bumi. Energi dari Matahari yang diterima oleh permukaan dan atmosfer Bumi dilepaskan ke luar angkasa melalui berbagai macam proses, antara lain evaporasi, konveksi, dan radiasi.  


Laju pemancaran radiasi gelombang panjang oleh permukaan dan atmosfer Bumi dihambat oleh adanya efek rumah kaca. Adanya kandungan gas rumah kaca yang cukup di atmosfer menyebabkan suhu rata-rata permukaan Bumi jauh lebih tinggi daripada yang seharusnya. Tanpa adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata permukaan Bumi hanya -190C. Gas rumah kaca terpenting di atmosfer antara lain uap air dan karbon dioksida. Terdapat mekanisme umpan balik (feedback) dalam sistem iklim yang dapat meningkatkan (positive feedback) atau mengurangi (negative feedback) pengaruh pada perubahan iklim dari gas rumah kaca CO;

1.    Positive feedback
Peningkatan kandungan gas CO2 di atmosfer -> Surplus energi di Bumi -> Suhu rata-rata di Bumi meningkat -> Daya serap lautan terhadap CO2 berkurang -> Kandungan gas CO2 di atmosfer meningkat

2.    Negative feedback

Peningkatan kandungan gas CO2 di atmosfer -> Pertumbuhan vegetasi meningkat -> Regenerasi tumbuhan meningkat -> Fotosintesis semakin banyak terjadi -> Penurunan kandungan gas CO2 di atmosfer