Sunday 12 October 2014

RESUME BBC - Time Machine



Film ini menceritakan tentang perjalanan waktu dengan mengupas secara mendalam bagaimana waktu itu mempengaruhi manusia dari masa ke masa. Waktu itu tidak mengalami perubahan, tapi kitalah yang berubah seiring berjalannya waktu. Otak manusia sangatlah istimewa, ia memindai objek secara detail, sama seperti lalat dengan matanya yang besar bisa memindai setiap objek dengan detail, bahkan melihat televisi seperti gambar yang bergaris-garis. Tapi karena otak kita istimewa, secara tidak sengaja, dia bisa memindainya dengan detail, tapi itu pilihan kita ingin menyimpan informasinya atau tidak.
            Orang Mesir adalah yang pertama membagi waktu dengan melihat fase-fase bulan, kemudian menandai setiap fase bulan tersebut sesuai dengan  peristiwa musim-musim yang terjadi di alam. Mereka juga sudah menemukan jam matahari pertama, dimana menggunakan bayangan matahari untuk menentukan waktu khususnya jam.
            Manusia memiliki waktu alami, yang diatur pula secara alami oleh otak yang disebut dengan jam biologis. Bagian otak yang mengatur jam biologis ini adalah hipotalamus. Setiap kegiatan manusia mempengaruhi jam biologisnya, seperti misalnya terlalu banyak minum minuman beralkohol pada malam hari, menyebabkan susah tidur, sehingga di pagi harinya akan menimbulkan rasa sakit yang pada akhirnya kita meminum obat penenang sebagai solusinya.
            Di alam kekuatan dingin sangatlah kuat, kristal-kristal es dapat mematikan sel-sel kita. Tapi ada beberapa serangga yang dapat bertahan hidup saat membeku itu karena keistimewaannya dalam menyimpan oksigen sehingga sel-selnya tetap hidup saat membeku. Oksigen sangat dibutuhkan dalam pernapasan. Tapi di alam ini tidak semuanya yang kita hirup adalah oksigen yang segar. Ada kalanya yang kita hirup tersebut menyebabkan penuaan, karena banyak partikel-partikel radikal bebas di alam. Oleh karena itu kita membutuhkan antioksidan sebagai penangkal penuaan. Dan biasanya zat-zat antioksidan tersebut terdapat di dalam sayuran. DNA dalam melakukan duplikasinya kadang bisa kehilangan sebagian informasinya, sehingga hal itulah yang menyebabkan tubuh kita sangat berbeda dari keadaan awal. Seiring dengan berjalannya waktu, penuaan tidak dapat dihindari. Pada tahun 1952 di Inggris, orang-orang yang genap berusia 100 tahun diberikan kartu ucapan selamat ulang tahun oleh Ratu Inggris.
            Beralih dari proses penuaan, waktu juga bisa mengubah keadaan alam. Suku-suku di Australia pertama kali menemukan api. Dengan menggunakan api tersebut mereka membabat hutan dan terciptalah tanah lapang dengan lebih cepat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, alam semakin mendukung proses pembentukan lahan lapang itu melalui kekeringan. Dimana sungai mulai mengering, air di kontinental Autralia juga mulai surut dan berkurang, sehingga lambat laun, danau yang luas penuh terisi air pun menghilang.
            Alam juga sangat kaya dengan energi. Kita bisa memanfaatkan energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Kehidupan di jaman sekarang ini tidak dapat berlangsung tanpa listrik. Hanya dibutuhkan waktu beberapa dekade saja untuk mengubah sebuah lahan yang kosong seperti Las Vegas menjadi sebuah kota yang besar karena jasa listrik. Tapi hal itu ternyata tidak hanya terjadi di Las Vegas, tapi di seluruh dunia. Las Vegas adalah kota yang tidak pernah tidur. Casino, judi, dan tempat makan buka setiap hari selama 24 jam, hal ini kemudian mempengaruhi perilaku hewan, tumbuhan, dan manusia yang ada di dalamnya.
            Dengan semakin bertambahnya manusia, semakin bertambah pula kebutuhan akan pangan, sehingga banyak hutan yang telah berubah menjadi persawahan demi mencukupi kebutuhan pangan manusia di dunia. Teknologi juga dimanfaatkan dengan baik, sehingga mesin-mesin modern mengambil alih pekerjaan manusia dan dihasilkanlah produk pangan yang lebih banyak dalam waktu singkat. Seperti misalnya produksi tomat di rumah kaca. Dengan rumah kaca modern yang mampu mengatur kehangatan suhu ruangan di dalamnya, mampu mempengaruhi siklus hidup tomat, sehingga tomat matang dua kali lebih cepat. Hal ini berpengaruh pada efisiensi waktu, sebab di era teknologi canggih seperti sekarang, jika manusia bisa menyingkat waktu maka lebih banyak uang yang akan didapatkan. Contoh lain bisa kita lihat pada lahan pertambahangan emas, aluminium, besi, batu bara, dan lain sebagainya yang merupakan material-material alam yang menopang pembangunan gedung. Teknologi canggih dan mesin-mesin canggih bisa melakukan penambangan dengan cepat, sehingga waktu 30 bulan untuk membuka lahan penambangan, bisa dipersingkat menjadi hanya 30 hari serta dihasilkan lebih banyak bahan galian.
            Selain itu jaman sekarang, teknologi di bidang trasportasi juga ikut berkembang seperti mobil dan pesawat yang digunakan untuk mempercepat perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya, atau dengan kata lain untuk menghmat waktu. Bahkan mulai dikembangkan untuk membuat mesin waktu dengan menggunakan teori relativitas Albert Einstein, dimana jika manusia bisa membuat sebuah pesawat yang mampu melebihi kecepatan cahaya, maka manusia bisa menembus ruang dan waktu dan menjadi pengelana waktu. Para ilmuwan juga sudah menemukan worm hole, yaitu terowongan pertemuan dua titik waktu yang berbeda. Sehingga di masa depan sangat mungkin bagi penjelajah waktu untuk kembali ke masa lalu atau menuju masa depan. Tapi sekali lagi, waktu itu tidak berubah, kitalah yang berubah seiring dengan perjalanan waktu.


            Meskipun judul film karya BBC ini bukan benar-benar membahas tentang mesin waktu, tetapi isi film ini sangat menarik karena di dalamnya menjelaskan secara detail dengan contoh-contoh yang rinci bagaimana waktu itu sangat berharga dan manusia tidak berdaya di bawah pengaruh sang waktu. Analogi-analogi di film ini dengan berhasil menggambarkan bahwa sebenarnya bukan kitalah yang mempengaruhi waktu, tapi waktu yang mempengaruhi kita. Sebab waktu itu sangat berharga hingga muncul istilah “Time is Money”. Di jaman sekarang hal itu memang benar adanya. Film ini membuka wawasan kita bahwa waktu memang sangat berharga. Film ini sangat cocok ditonton oleh semua usia, khususnya remaja dan dewasa yang sudah mulai mengerti akan berharganya waktu bagi hidup ini.

Resume TLC Dynamic Earth


           
Film tentang dinamika bumi ini terbagi menjadi empat bagian, yakni tidal waves atau gelombang laut, hurricane atau angin badai, tornado, dan petir. Pada bagian pertama, dijelaskan mengenai gelombang laut yang dapat menempuh jarak sejauh ribuan mil. Gelombang pasang tsunami misalnya, merupakan gelombang besar yang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut sehingga air laut bergelombang ke segala arah  dan kecepatannya bisa mencapai 800 km per jam. Di tengah lautan, gelombang ini biasanya hanya setinggi 0.3 meter, tetapi ketika mencapai pantai yang airnya semakin dangkal, gelombang menjadi semakin tinggi. Pertanda akan terjadinya tsunami adalah dengan surutnya air laut, sebab air laut tersedot sebelum menjadi gelombang besar. Para scientist semakin baik dalam memprediksi cuaca dan kemungkinan terjadinya bencana, sehingga di banyak tempat alarm peringatan dapat dibunyikan. Karena rentannya Hawaii akan tsunami, maka di Hilo, Hawaii telah dibangun hotel tahan tsunami yang memiliki struktur bangunan seperti panggung sehingga air laut hanya akan menerpa bagian basement hotel. Jepang sebagai negara yang sering terkena dampak tsunami melakukan pencegahan dengan membangun dinding kokoh yang tinggi sebagai penahan tsunami, serta dengan pemasangan alat pemantau gelombang laut dan latihan mitigasi bencana. Tsunami ternyata tidak hanya disebabkan oleh gempa di dasar laut. Tsunami bisa disebabkan karena bongkahan es besar yang menimbulkan gelombang besar seperti yang terjadi di utara Greenland. Selain itu penyebab tsunami bisa juga karena asteroid yang masuk ke permukaan bumi dan menghantam lautan seperti yang terjadi 65 juta tahun lalu dan kemungkinan menjadi penyebab punahnya dinosaurus.
Bagan kedua adalah hurricane atau angin badai. Hurricane merupakan badai terbesar di bumi yang membentang hingga ratusan mil disertai hujan lebat. Awal mula hurricane adalah karena suhu pantai Afrika Barat yang memanas dan di Atlantik saat musim panas air menguap terus menerus. Awan yang membesar disertai angin besar berkecepatan sekitar 120 mil per jam melahirkan hurricane. Terdapat lima level angin badai, yang pertama angin berkecepatan 50 km/jam yang hanya menyebabkan pohon bergerak kencang, level kedua angin berkecepatan 100km/jam yang dapat menyebabkan atap lepas. Angin yang paling kencang berada pada kisaran lebih dari 200km/jam yang dapat menyebabkan kerusakan besar. Hurricane memiliki mata badai yang anginnya lebih tenang dan selajutnya angin datang dari arah yang berlawanan. Badai ini tidak dapat dihentikan dan para ahli mencoba memprediksi terjadinya bencana ini dengan menggunakan satelit dan radar, namun tetap saja badai tidak dapat dihindari.
Bagian ketiga adalah tornado. Tornado adalah pusaran angin yang terbentuk ketika angin panas dan angin dingin bertemu dari arah yang berlawanan. Tercatat pada tahun 1996 terjadi 722 tornado di dunia. Salah satunya Tornado Alley di Amerika, dimana bertabrakannya angin dingin dari pantai Kanada dengan angin hangat dari pantai Meksiko sehingga terbentuk awan besar dan angin yang berputar (twister). Saat tornado terjadi cara berlindung yang benar adalah dengan berlindung di ruang bawah tanah.           Ada juga yang dinamakan sebagai pemburu tornado, yang bertugas mencari dan mendokumentasikan badai tornado sebelu ada bagian yang menyentuh tanah. Biasanya para pemburu tornado menggunakan alat yang bernama Doppler radar yang digunakan untuk mendeteksi, mengetahui jarak, dan kecepatan angin tornado. Para pemburu tornado juga menggunakan alat bernama helicum yang diterbangkan agar bisa mengetahui pergerakan angin di dalam tornado.
Bagian terakhir adalah petir. Dalam filosofi Yunani, petir berasal dari palu Thor, dewa petir, yang menghasilkan kekuatan listrik besar. Secara ilmiah petir terjadi karena unsur panas dan air. Air menguap dan semakin naik air semakin bersuhu dingin menyebabkan terbentuknya awan. Awan semakin besar dan tinggi dan titik-titik air ini membeku mejadi kristal es. Di dalam awan tersebut timbul medan magnet yang berbeda dengan medan positif di bagian atas dan medan negatif di bagian bawah. Karena perbedaan magnet ini, awan memiliki kelebihan energi dan dilepaskan dalam bentuk petir. Kekuatan rata-rata yang dihasilkan petir adalah 10 juta volt per hari. Saat petir terjadi kita akan terlebih dahulu melihat kilatan cahaya lalu disusul oleh suara guntur, hal ini dkarenakan oleh cahaya yang memiliki kecepatan jauh lebih tinggi daripada gelombang suara. Pada gedung-gedung tinggi biasanya dipasang penangkal petir dengan metode grounding. Digunakan tiang tinggi untuk menarik petir kemudian menggunakan kabel petir dialirkan ke tanah.

Film ‘Dynamic Earth’ ini memang disajikan untuk anak-anak sehingga dikemas secara menarik dengan beberapa bagian ilustrasi berupa kartun. Penjelasan fenomena alam cukup detait dan dapat dimengerti namun tidak jauh berbeda dengan penjelasan dari film BBC Wild Weather yang juga disertai dokumentasi kejadian di berbagai tempat di dunia. Di setiap akhir bagian terdapat semacam tugas pengayaan atau percobaan sederhana untuk anak di bangku sekolah dasar. 

Cuaca Ekstrim di Indonesia



Kekeringan
Kekeringan seringkali terjadi di banyak wilayah di Indonesia terutama pada musim kemarau. Saat ini sebagian besar Nusa Tenggara Timur dan Sukabumi, Jawa Barat sedang dilanda kekeringan. Apakah penyebabnya? Kekeringan dapat disebabkan oleh terjadinya pergeseran daerah aliran sungai atau DAS utamanya di wilayah hulu. Hal ini membuat lahan beralih fungsi, dari vegetasi menjadi non-vegetasi. Efek dari perubahan ini adalah sistem resapan air di atan yang menjadi kacau dan akhirnya menyebabkan kekeringan. Selain itu, juga karena adanya kerusakan hidrologis wilayah hulu sehingga waduk dan juga saluran irigasi diisi oleh sedimen. Hal ini kemudian menjadikan kapasitas dan daya tamping menjadi drop. Cadangan air yang kurang akan memicu kekeringan parah saat musim kemarau tiba.
Selain faktor-faktor di atas, tak dapat dipungkiri bahwa letak geografis Indonesia yang diapit dua benua, dua samudera serta terletak di sepanjang garis khatulistiwa mempengaruhi. Fakta geografis wilayah ini membuat Indonesia rentan terhadap gejala kekeringan sebab iklim yang berlaku di wilayah tropis memang monsoon yang diketahui sangat sensitive terhadap perubahan ENSO atau El-Nino Southern Oscilation. ENSO inilah yang menjadi penyebab utama kekeringan yang muncul apabila suhu di permukaan laut pasifik equator tepatnya di bagian tengah sampai bagian timur (termasuk Indonesia) mengalami peningkatan suhu.

Puting Beliung
Angin puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado berskala kecil yaitu skala F0 – F1 skala Fujita yang terjadi di Indonesia. Putting beliung memiliki nama yang berbeda di masing-masing daerah, dan angin ini cukup sering terjadi, biasanya berupa angin yang sangat kencang berupa pusaran. Kejadian bencana angin puting beliung yang baru-baru ini terjadi adalah pada tanggal 25 September 2014 kemarin di Kuala Begumis, Langkat, Sumatera Utara yang mengakibatkan 15 rumah rusak berat dan puluhan lainnya mengalami kerusakan ringan.

Siklon Tropis
Menurut klimatologinya, wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis katulistiwa termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis. Namun demikian, karena ukurannya yang sangat besar serta angin kencang dan gumpalan awan yang dimilikinya, siklon tropis menimbulkan dampak yang besar pada daerah di sekitar  tempat-tempat yang dilaluinya terutama yang terbentuk di sekitar Pasifik Barat Laut, Samudra Hindia Tenggara dan sekitar Australia akan mempengaruhi pembentukan pola cuaca di Indonesia.
Dampak langsung yang ditimbulkan oleh siklon tropis terdapat daerah-daerah yang dilaluinya dapat berupa gelombang tinggi, gelombang badai atau storm surge yang berupa naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba, hujan deras serta angin kencang. Contoh ketika suatu wilayah di Indonesia mengalami dampak langsung keberadaan siklon tropis adalah ketika terjadi peristiwa langka yaitu tumbuh siklon tropis Kirrily di atas Kepulauan Kai, Laut Banda, pada 27 April 2009. Kirrily menyebabkan hujan lebat dan storm surge di wilayah ini. Tercatat puluhan rumah rusak dan puluhan lainnya terendam, jalan raya rusak, dan gelombang tinggi terjadi dari 26 hingga 29 April. Curah hujan tercatat per 24 jam yang tercatat adalah di Tual adalah sebanyak 20mm, 92mm dan 193mm, masing-masing untuk tanggal 27, 28 dan 29 April 2009.
Dampak tidak langsung yang terjadi dapat berupa daerah perumpunan angin. Siklon tropis yang terbentuk di sekitar perairan sebelah utara maupun sebelah barat Australia seringkali mengakibatkan terbentuknya daerah pumpunan angin di sekitar Jawa atau Laut Jawa, NTB, NTT, Laut Banda, Laut Timor, hingga Laut Arafuru. Pumpunan angin inilah yang mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyeab hujan lebat di daerah tersebut. Dilihat dari citra satelit, daerah pumpunan angin terlihat sebagai daerah memanjang yang penuh dengan awan tebal yang terhubung dengan perawanan siklon tropis, sehingga terlihat seolah-olah siklon tropis tersebut mempunyai ekor. Itulah sebabnya daerah pumpunan angin ini seringkali disebut sebagai ekor siklon tropis.
Contoh kasus ketika Indonesia terkena ekor siklon tropis adalah pada saat terjadi siklon tropis George (2 Maret 2007) yang mengakibatkan adanya daerah pumpunan angin yang memanjang dari Jawa TImur hingga ke Nusa Tenggara Timur. Curah hujan yang tercatat pada saat itu di Ruteng, Waingapu, Rote, Kupang berturut-turut adalah sebanyak 172 mm, 52 mm, 78 mm, 73 mm. Daerah pumpunan angin yang terbentuk oleh Siklon George (2007), membentuk ekor siklon yang menambah intensitas hujan di Jawa Timur hingga NTT.
Selain itu, ada juga dampak berupa daerah belokan angin. Adanya siklon tropis di perairan Samudra Hindia Tenggara kadangkala menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di sekitar Sumatra bagian Selatan atau Jawa bagian Barat. Daerah belokan angin ini juga dapat mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di daerah tersebut.
Dampak tidak langsung lainnya yakni berupa daerah defisit kelembaban. Bersamaan dengan adanya siklon tropis di perairan sebelah utara Sulawesi atau di Laut Cina Selatan seringkali teramati bersamaan dengan berkurangnya curah hujan di wilayah Sulawesi bagian utara atau Kalimantan. Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut, namun ditengarai bahwa fenomena ini disebabkan karena siklon tropis tersebut menyerap persediaan udara lembab yang terdapat dalam radius tertentu di sekitarnya, termasuk yang terkandung di atmosfer di atas Kalimantan dan Sulawesi bagian utara sehingga di wilayah ini justru udaranya kering dan kondisi cuacanya cenderung cerah tak berawan.


Dampak lainnya terutama dari siklon tropis di Timur Filipina, menyebabkan sebagian besar wilayah di Sulawesi Utara (Sulut). Gelombang tinggi di perairan mencapai 3 meter disertai hujan, dari intensitas sedang sampai dengan lebat yang menyebabkan sering terjadi banjir.

Resume BBC WILD WEATHER - WET


Bumi terdiri dari 70% air dan sekitar 12.000 milyar ton air sedang berada di atas kita berupa uap air, hujan, dan awan. Bicara tentang hujan, salah satu kota di Norwegia, Bergen, merupakan kota hujan (hujan orografis). Posisinya berada di dekat pantai (dekat pelabuhan). Namun didekat pantai tersebut terdapat gunung. Angin laut yang berhembus dari laut menuju daratan Bergen tentunya membawa banyak uap air. Angin laut tadi menabrak gunung yang berada didekat pantai , sehingga memaksa angin bergerak mengikuti pola gunung tersebut. Semakin tinggi dan semakin tinggi angin itu naik dan dikarenakan pula semakin tinggi, maka suhu semakin turun, terjadilah kondensasi uap air tersebut sebelum mencapai puncak gunung. Karena itulah hujan sering turun di kota Bergen. Pada tahun 1990, Bergen mengalami hujan terpanjang dari 3 Januari – 23 Maret yakni (83 hari).
Berbagai cuaca di dunia, terutama hujan, terpengaruh oleh suatu siklus bernama siklus termohalin. Siklus ini bermula di kutub utara, dimana semua samudera membeku. Yang membeku hanyalah airnya saja, garamnya tidak ikut membeku. Garam yang tidak membeku tadi turun dan ikut melarut bersama air yang tidak membeku di bawah lapisan es. Normalnya, kandungan garam pada air laut adalah 3,5%. Karena dikutub utara garam melarut dengan air yang tidak membeku dan garam juga tidak membeku, bisa dikatakan bahwa kadar kandungan garamnya >3.5%. Karena hal itu, densitas air dikutub utara lebih besar (lebih berat) dari air laut tropis. Artinya tekanannya lebih tinggi. Suhu di kutub juga rendah, menyebabkan jarak antara molekul air semakin kecil dan tekanan semakin tinggi. Sifat fluida adalah mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Pergerakan fluida inilah yang menyebabkan adanya siklus thermohalin.

Di daerah khatulistiwa (tropis) tekanan air lautnya sangat rendah. Hal ini disebabkan karena panas matahari yang terik, menyebabkan air laut hangat, jarak antar molekul air merenggang sehingga tekanannya rendah. Penguapan air laut sangat banyak sehingga banyak terbentuk awan yang menyebabkan curah hujan yang tinggi. Selain itu daerah tropis juga mendapat kiriman hujan dari daerah subtropis. Siklus termohalin ini berputar di lautan bumi sepanjang 70.000 mil dan membutuhkan waktu 1.000 tahun untuk satu siklus. Monsun di India merupakan salah satu akibat siklus termohalin.
Penyebab hujan secara langsung sendiri karena adanya awan. Awan tersusun atas titik-titik air dan partikel debu. Partikel debu ini mampu membuat air menempel. Semakin lama, semakin banyak air yang menempel dan terbentuk gumpalan air. Jika gumpalan itu mencapai ukuran sangat besar (sekitar 2 mm), gumpalan ini akan turun (pengaruh gravitasi) dan terjadi lah hujan. Saat ini, di Texas dilakukan program pembibitan awan, yaitu memanipulasi jumlah curah hujan. Caranya dengan menanam bibit hujan yang dilepas kedalamnya. Partikel ioid (perak-perak kecil) menjadi tempat menempelnya uap air. Ioid sangat cepat membuat air menempel sehingga gumpalan air cepat terbentuk dan hujan pun turun. Modifikasi cuaca ini dilakukan untuk keperluan pertanian dan mampu menambah curah hujan 2 inci/tahun.
Siklus ini juga dapat menyebabkan badai, Hurricane Mitch salah satunya. Topan Mitch sering terjadi di Karibia. Air hangat mengalir dari daerah tropis dengan cepat membentuk awan (karena lebih mudah menguap). Air hangat melewati samudera Hindia sehingga bisa sampai di Karibia telah melalui perjalanan panjang menyebabkannya banyak menguap dan telah membentuk awan besar ketika sampai di Karibia, dan terjadilah badai. Pada 21 Oktober 1998 badai tropis yang mencapai 75 mil/jam berubah menjadi Hurricane Mitch dan menerjang Karibia Selatan. Honduras dan Nicaragua juga terkena dampak badai ini. Terjadi angin kencang, banjir bandang,dan tanah longsor.
Arus Gulfstream juga berasosiasi dengan siklus termohalin. Air di arus ini bersuhu 10o C lebih tinggi dari pada air laut di sekitarnya. Kekuatan aliran air ada pada kecepatan dan volumenya. Udara hangat dan lembab terbawa oleh angin barat ke Eropa Barat. Adanya arus Gulfstream menyulitkan prediksi cuaca di Inggris. Ada hal unik yang terjadi dalam hujan dari arus Gulfstream ini, misalnya hujan apel yang terjadi di Accrington, Inggris Utara. Hujan yang disertai topan berkecepatan 90 mil/jam ini menerpa Inggris pada Oktober 1987. Banyak bibit-bibit tumbuhan terbawa oleh arus Gulfstream dari Amerika ke Inggris bahkan pernah terjadi fenomena "hujan apel" dengan berbagai macam apel terbawa dalam hujan.

Resume BBC WILD WEATHER - WIND



Cuaca, terutama angin, hanya terjadi di lapisan atmosfer bagian bawah. Setiap naik satu mil, suhu turun 17o C. Pada ketinggian 6.5 mil atau pada tropopause, suhu udara berhenti menurun, konstan pada suhu -50C. Naik lebih tinggi lagi ke stratosfer, yang merupaka zona hampir bebas cuaca. Sebenarnya, dari manakah angin berasal? Di daerah garis ekuator, 5o-10o Lintang Utara dan Lintang Selatan terdapat doldrums atau daerah yang udaranya tenang (angin mati). Energi matahari yang intensitasnya tinggi membuat air menguap secara besar-besaran sehingga pergerakan udara hanya ke atas, membuat daerah ini tidak memiliki angin. Udara hangat naik dari ekuator dan memanasi tropopause. Udara ini bergerak ke arah utara dan selatan turun menjadi angin. Adanya Hadley cell, Ferrel cell, dan polar cell betindak sebagai air conditioner alami bumi. Tanpa angin-angin ini, kutub akan bersuhu 25o C lebih rendah dan khatulistiwa akan 14o C lebih tinggi.

Pada tahun 1992, terjadi Hurricane Andrew di Florida. Badai ini diawali dari tepi pantai Afrika dan air hangat dari Atlantik tropis. Udara panas dan lembab naik ke atas, membuat beberapa thunderstorm di sekitar area bertekanan rendah. Dikarenakan oleh rotasi bumi, badai tersebut bergerak ke tempat yang bertekanan rendah dalam arah berlawanan jarum jam membuat badai ini terlihat seperti bentuk pusaran air dari satelit. Badai besar ini terbawa oleh angin yang kuat menyebrangi lautan hingga sampai sejauh 4000 mil di Florida pada kecepatan 75 mil/jam. Angin terkuat berada di dinding pusar badai. Pusar (mata) Hurricane Andrew bertambah kuat mencapai 122 mil/jam menerpa kepulauan Bahama. Badai ini membentang sejauh 100 mil. Puncak dari Hurricane Andrew menerpa Dade County pada kecepatan sangat tinggi yakni 175 mil/jam.
Meskipun begitu, masih ada angin yang jauh lebih cepat dari Hurricane. Jet stream, yang merupakan angin yang tercepat di dunia, melaju dengan kecepatan 200 hingga 300 mil per jam. Jet stream membentuk pipa angin yang lebarnya sekitar 125 mil berhembus kencang mengitari planet bumi. Sejarahnya, di Oregon, sepanjang West Coast, dan Kanada tahun 1945 pada masa perang dunia kedua, ditemukan balon udara yang berisi bom. Ternyata, balon udara berisi bom ini dikirim oleh Jepang dengan bantuan jet stream menyebrangi samudra pasifik sejauh lebih dari 4500 mil.

Ada lima buah jet stream yang mengitari bumi pada ketinggian 6 hingga 9 mil. Jet stream menandai batas antara wind cells. Udara bertekanan rendah naik dari ekuator dan bertemu udara bertekanan tinggi dari kutub. Saat kedua udara ini bertemu, secara tidak terprediksi terbentuklah pipa udara yang berputar. Di masa kini, jet stream digunakan untuk mengelilingi dunia oleh sekelompok pengendara balon udara dan meteorologists. Setelah 14 hari terbang dengan arus kencang dari jet stream, balon udara yang sudah mengitari hampir tiga perempat bumi, tiba-tiba jet stream menghilang. 5 hari kemudian barulah jet stream kembali bertemu dengan balon udara mendorongnya mengitari sisa seperempat bumi selama 3 hari.
Jet stream diduga berperan dalam pembentukan tornado. Tornado terbentuk dari thunderstorm raksasa yang berotasi atau sering disebut supercell. Badai ini dapat mecapai ketinggian 8 mil dan di ketinggian tersebut supercell ini bertemu dengan jet stream. Jet stream yang sangat cepat menarik udara dari bagian atas badai yang mengakibatkan lebih banyak udara yang tertarik ke dalam badai di bagian bawah. Badai yang semakin besar dan kuat ini terdorong ke bawah dan ketika mencapai permukaan bumi, terbentuk tornado. Tornado tercepat yang pernah terjadi memiliki lebar 1,5 mil dengan kecepatan angin 318 mil/jam. Tornado ini memiliki skala F5, yakni yang terkuat dalam skala Fujita.
Selain membentuk tornado, angin sering kali bertemu dengan air. Friksi antara angin dan air laut ini membentuk gelombang laut atau ombak. Semakin luas lautnya, semakin lama waktu untuk angin dan air membentuk gelombang, sehingga jarak antara gelombang semakin jauh dan intensitas gelombang per menit semakin kecil. Hal ini berlaku sebaliknya pada teluk kecil yang jarak antar gelombangnya pendek sehingga ombak sering bertambakan. Semakin lama angin  berhembus, gelombang yang dihasilkan akan semakin besar. Pada angin yang sangat kencang atau badai yang terjadi di atas laut, ombak yang sangat besar dapat terbentuk dan menghempas pantai-pantai dengan kencang dan intensif. Saat angin dan gelombang bertemu, ditambah kekuatan jet stream dan hurricane yang intens ketika lomba pelayaran Fastnet di tahun 1979, terjadilah badai mematikan di Atlantik Utara. Badai Low Y terbentuk di daratan AS akibat front dingin terbawa ke timur oleh jet stream. Udara dingin dari stratosfer masuk dan membelah badai Low Y menjadi beberapa sistem. Setiap sistem kekuatannya setara dengan hurricane.

Selain angin di bumi, ada juga angin dari luar angkasa. Angin matahari, yang berkecepatan hingga 4 juta mil per jam diamati di gunung tertinggi Hawaii menggunakan alat khusus. Angin matahari menghembuskan milyaran partikel listrik surya. Elektron-elektron ini melewati medan magnet dan tertarik ke kutub sehingga terjadi fenomena aurora. Belum diketahui apakah angin matahari mempengaruhi cuaca di bumi, namun diperkirakan mempengaruhi timbulnya banyak badai di kutub. Ada yang menduga bahwa partikel matahari menabrak troposfer, membentuk lebih banyak awan dan memperkuat badai.

Thursday 2 October 2014

SATURDAY SESSION "Build Your Career Path"

Saturday Session yang diadakan pada hari Sabtu tanggal 27 September 2014 ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan PKKM. Acara berbentuk seminar yang bertema "Build Your Career Path" ini dilaksanakan sejak pukul 9 pagi di ruang 1401. Pada permulaan acara ini, terdapat sambutan dari Ketua HMME Atmosphaira ITB, yaitu jendral M. Reza Robby Nugraha. Isi sambutannya adalah penjelasan mengenai latar belakang diadakannya acara ini, yaitu untuk memberikan pencerahan bagi para mahasiswa meteorologi mengenai karir atau pekerjaan yang berhubungan dengan meteorologi. Pada sesi pertama terdapat 3 orang alumni meteorologi ITB yang menjadi pembicara, berikut diantaranya ;

1. Noviyanti Erfien Kaparang
Akrabnya disapa Kak Viya, merupakan alumni Meteorologi ITB yang lulus pada tahun 2010. Saat ini, Kak Viya bekerja di JICA (Japan International Corporation Agency) yang bekerja sama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sebagai asisten JICA expert. Kak Viya bercerita tentang pengalaman kerjanya dan merasakan keuntungan menjadi alumni Meteorologi ITB karena jumlah lulusan meteorologi di Indonesia sangat sedikit dibanding lulusan dari jurusan lainnya. Kita harus memiliki motivasi dan yakin bahwa masuk meteorologi bukan sekedar kebetulan. Percaya dirilah dengan keilmuan meteorolgi dan miliki semangat, kreativitas, visi, kerja tim, serta usaha. Selain itu, Kak Viya juga menekankan pentingnya memperbanyak 'link' atau kenalan dan memperluas 'networking' atau jaringan pertemanan.

2. Zulfakriza
Akrabnya disapa Kak Zul merupakan angkatan 1999 Geofisika dan Meteorologi ITB. Dengan "konsisten dalam ketidak konsistenan" nya, kak Zul telah menempuh studi perguruan tinggi pada jurusan yang berbeda-beda, namun tetap berkutat pada ilmu yang sama, yaitu ilmu kebumian atau earth science. Saat S1, ia masuk ke jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB. Lalu, pendidikan S2 nya adalah di jurusan Geodesi. Pendidikan terakhirnya adalah S3 jurusan Seismologi. Pesan penting yang kami dapat darinya adalah terus bergerak dan mengikuti dinamika perubahan lingkungan agar terus berkembang dan tidak mati dalam komunitas. Sebagai seorang scientist, Kak Zul sudah beberapa kali menerbitkan jurnal ilmiah internasional. Selain itu, Kak Zul juga menyampaikan untuk mencari passion; satu quote dari Kak Zul yang berkaitan dengan passion yaitu “Love what you do, do what you love, and money will follow”. Ubahlah cara pandang, dan kembangkan 'self-marketing'.

3. Amalia Nurlatifah
Akrabnya disapa Kak Amel, merupakan lulusan Meteorologi ITB angkatan 2010 yang baru wisuda bulan Juli 2014 kemarin. Kak Amel berbagi cerita tentang pengalaman kuliahnya di S1 Meteorologi ITB. Ia pertama kali mengenal Meteorologi saat sedang mengikuti kompetisi yang diadakan oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) bagi pelajar SMA. Sewaktu SMA, Kak Amel menyukai ilmu kimia dan mengira bahwa Meteorologi berkaitan dengan kimia. Di awal-awal masuk jurusan Meteorologi, ia merasa salah masuk jurusan karena penggunaan ilmu kimia di Meteorologi tergolong sedikit. Sampai akhirnya pada semester 5, Kak Amel mulai menyukai ilmu Meteorologi hingga saat ini. Setelah dinyatakan lulus pada bulan Juni, Kak Amel diterima bekerja sebagai konsultan IT di sebuah perusahaan. Berkat luasnya bidang yang dipelajarinya selama kuliah seperti programming, modeling, dan manajemen sangat bermanfaat pada saat mencari pekerjaan.

Sesi kedua pun dimulai setelah kami istirahat untuk shalat dan makan. Terdapat empat orang pembicara untuk sesi kedua, diantaranya ;

1. Piala Ameldam Simanjuntak
Kak Piala yang merupakan alumni Meteorologi ITB angkatan 2008 ini menjelaskan tentang kiprahnya di dunia energi alternatif. Kak Piala merupakan pendiri PT Lentera Angin Nusantara yang memiliki misi untuk memaksimalkan elektrifikasi wilayah Indonesia bagian timur menggunakan energi angin dan energi matahari. Ia bersama teman-temannya mendirikan pembangkit listrik mikro bertenaga angin di Pulau Sumba. Kincir angin yang dipasang termasuk berukuran kecil (tingginya hanya 4 meter) yang disesuaikan dengan kekuatan angin daerah setempat serta untuk memudahkan perawatan. Kak Piala menyadari bahwa banyak orang yang juga ingin membangun pembangkit listrik tenaga angin, namun hanya terpaku dengan besarnya potensi energi angin. Yang terlupakan oleh banyak orang namun terpikirkan oleh kak Piala adalah sistem yang digunakan pada pembangkit listrik ini haruslah bisa dibuat dan dirawat secara mandiri, sehingga sistem dari awal harus dipelajari secara keseluruhan. Pesan-pesan penting dari kak Piala adalah jangan hanya mengutuk keadaan atau orang lain, tapi lakukan sesuatu untuk membantu, serta kalau ingin membantu orang itu jangan setengah-setengah.

2. Yovita Wangsapura
Kak Yovita merupakan mahasiswi angkatan 2010 Meteorologi ITB. Ia menceritakan pengalamannya saat mengikuti ajang pertukaran mahasiswa di Nagoya University, Jepang. Periode pertukaran mahasiswa yang diikuti oleh Kak Yovita ini adalah dari bulan April – Agustus 2014. Ia memberikan berbagai macam tips untuk dapat mengikuti program pertukaran mahasiswa. Salah satu tipsnya adalah jangan takut atau minder untuk mencoba mendaftar pada ajang pertukaran mahasiswa. Tips kedua adalah sebisa mungkin kuasai bahasa yang sering dipakai di negara tujuan agar tidak merasa terasingkan di negara itu. Untuk mempermudah perkuliahan di ITB dalam mengikuti program pertukaran pelajar yang terletak di tengah semester, bisa dengan mentransfer kredit atau menyelesaikan dahulu semua beban SKS wajib di kampus ITB.

3. Firman Adi Prastowo
Kak Firman merupakan mahasiswa Meteorologi ITB angkatan 2011 dan juga merupakan salah satu asisten Pak Zadrach. Kak Firman bercerita tentang pengalamannya mengikuti KP (kerja praktik) selama sebulan di Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) di bagian Pusat Penelitian dan Pengembangan Tenaga Kelistrikan, Energi Terbarukan, dan Konservasi Energi. Kak Firman menjelaskan tentang beberapa syarat dan langkah yang dibutuhkan agar bisa mengambil mata kuliah KP. Syarat pertama adalah sudah lulus minimal 100 SKS. Langkah selanjutnya adalah menemukan potensi dan passion untuk menentukan di lembaga atau perusahaan apakah kita ingin melakukan KP. Selain itu, kita juga perlu untuk sering-sering bertanya kepada senior dan berkonsultasi kepada dosen. Langkah terakhir adalah menghubungi tempat diadakannya KP dan membuat proposal bila dibutuhkan. Kak Firman lalu menjabarkan berbagai macam manfaat yang didapat dari KP. Manfaat-manfaat tersebut antara lain menambah pengalaman kerja, menambah jumlah SKS (2 SKS), mengaplikasikan skill, mengisi waktu luang, menambah koneksi ke dunia kerja, dan latihan mengembangkan diri.

4. M. Akbari Danasla
Kak Danasla merupakan mahasiswa Meteorologi ITB angkatan 2011. Kak Danasla juga bercerita mengenai pengalaman KP nya di bidang geotermal. Tempat KP nya adalah di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Pertamina Kamojang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia juga menjelaskan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengikuti KP serta persiapan yang perlu dilakukan seperti menentukan topik dan mencari dosen pembimbing.

Selain para pembicara diatas, ditampilkan file presentasi dari Kak Bernardus Arvin Rinaldi tentang pengalaman dan tips dalam mencari pekerjaan. Setelah itu dilakukan sesi tanya jawab dan foto bersama.

Wednesday 1 October 2014

Jurnal PKKM 4 - Jumat 26 September 2014

Kegiatan PKKM keempat hari Jumat 26 September 2014 ini dimulai pukul 18.45 di selasar gedung PLN. Pertemuan hari ini dihadiri oleh 36 dari 38 orang dari Pradawihaya, karena Bima sakit demam dan Sasa sakit gejala thyphus.

Kami mengobrol sebentar dengan para taplok dan mendapat sepotong cake dari super jendral yang tadi pagi sidang. Pukul 7 lewat kami shalat Isya di selasar gedung PLN diimami oleh Cahya dan diiringi oleh suara berisik orang-orang yang berada di sekitar gedung. Selepas shalat Isya, kami mobilisasi menuju selasar double helix dan mendapat materi tentang atribut himpunan dari jendral Imam dan jendril Sona. Atribut HMME diantaranya ada empat, yakni ;


1. Lambang HMME
Di lambang HMME terdapat gambar siklon yang menunjukkan profesi dan keilmuan himpunan. Di dalamnya, terdapat lingkaran kuning yang menggambarkan matahari sebagai pusat pergerakan kemahasiswaan. Pada lingkaran kuning tersebut terdapat radar yang memiliki 8 titik, menunjuk ke segala arah. Di lingkar terdalam terdapat 1 buah titik, lingkar kedua terdapat 2 buah titik, dan lingkar terluar terdapat 8 buah titik. Pola titik 128 ini menunjukkan nomor induk mahasiswa HMME. Lambang ini berada dalam lingkaran yang menggambarkan ikatan yang tidak pernah putus. Di dalam lingkaran bagian bawah juga terdapat lambang Ganesha yang menunjukan bahwa kampus ITB mewadahi HMME. Sedangkan pada bagian atas terbentang tulisan "Himpunan Mahasiswa Meteorologi" sebagai tanda HMME menaungi kemahasiswan meteorologi.

2. Bendera
Bendera himpunan memiliki ukuran panjang 1.28 meter dan lebar 0.8 meter. Dalam bendera terdapat lambang HMME di posisi 19 cm dari atas dan 9 cm dari bawah.

3. Baligo
Baligo himpunan memiliki ukuran panjang 12.8 meter dan lebar 12.8 meter. Dalam baligo terdapat lambang HMME diposisi 1.28 meter dari atas dan 1.28 meter dari bawah.
Bendera dan baligo himpunan memiliki warna biru dongker yang menggambarkan kekeluargaan.

4. Jaket himpunan
Pada jaket himpunan terdapat garis putih yang membentang sepanjang bahu sampai siku menunjukan tanggung jawab yang dipikul oleh setiap anggota dan warna putih menunjukan tanggung jawab yang suci dan bersih. Garis tegas, tidak putus-putus menunjukan tanggung jawab yang tidak akan pernah putus.
Di lengan bagian kiri dan dada bagian kiri ada lambang dari HMGM yang menunjukan bahwa HMME masih berhubungan dengan HMGM karena HMGM merupakan awal mula dari HMME. Lambang HMGM yang berbentuk tiga sudut dan tiga sisi menunjukan tiga cabang ilmu yaitu geofisika padat, geofisika cair dan geosifika gas juga menunjukan tridarma perguruan tinggi.                                                  

Sejak tanggal 19 September 2008 - tanggal resmi dibentuknya HMME Atmosphaira ITB - massa HMME menganggap bahwa semua atribut di atas merupakan identitas dari HMME.

Setelah itu kami melakukan berbagai formasi PBB tanpa diikuti Charla dan Novi yang memang sejak sore tidak enak badan, review materi tentang atribut himpunan, review kesalahan angkatan, serta menambah kuorum untuk PKKM selanjutnya menjadi 36 orang.

Wednesday 24 September 2014

Jurnal PKKM 3 - Sabtu 20 September 2014

Kegiatan PKKM ketiga hari Sabtu 20 September 2014 ini dimulai pukul 7.15 pagi di labtek biru. Pertemuan hari ini dihadiri oleh 36 dari 38 orang dari Pradawihaya, karena Ipit mengikuti acara keluarga dan Ajeng yang mengikuti kegiatan Karisma Salman di Bogor.

Setelah berinteraksi sebentar dengan para taplok di selasar gedung PLN, kami mobilisasi menuju selasar double helix. Disana kami berbaris lalu dipimpin oleh Kadek kami cek spek standar, menyebutkan nama lengkap dan nim angkatan, serta menyanyikan lagu angkatan.

Selanjutnya kami mobilisasi menuju taman alat. Meskipun matahari bersinar dengan sangat terik, saya paling suka bagian ini dan seterusnya karena sangat padat materi dan memberi saya banyak pencerahan. Di taman alat, para jendral dan jendril mengenalkan kami pada alat-alat untuk melakukan pendataan terhadap berbagai parameter meteorologi. Kami dijelaskan tentang pertama,  Rain Gauge konvensional dan semi konvensional yang menggunakan sensor untuk mengukur curah hujan. Kedua, Campbell Stokes yaitu alat berupa bola pejal kaca serta penyanggannya yang digunakan untuk mengamati lama penyinaran matahari. Ketiga adalah Sangkar Stevenson, sangkar tinggi berwarna putih yang sisi-sisinya bercelah, pintunya menghadap utara atau selatan, serta isinya terdapat :
- Barograf (untuk mengukur tekanan yang akan tergambar grafiknya di kertas pias)
- Termohigrograf (untuk mengukur suhu dan kelembapan menggunakan surai kuda atau rambut)
- Termometer bola basah dan termometer bola kering (untuk mengukur kelembapan udara dan titik embun)
- Termometer maksimum dan minimum (mengukur suhu maksimum dan minimum). 
Yang keempat ada Wind Fane dan Anemometer untuk mengukur arah kecepatan angin. Kelima, ada panci evaporasi untuk mengukur penguapan di udara. Selanjutnya kami diberikan penjelasan tentang tata cara pengisian data-data yang telah didapat ke dalam tabel ME48. 

Setelah itu, kami mobilisasi menuju ruang 1401, disana diadakan diskusi tentang keprofesian meteorologi dari mahasiswa prodi Teknik Lingkungan (HMTL), Teknik Fisika (HMFT), serta Planologi (HMP). Diskusi ini menjadikan saya pribadi merasa semakin tercerahkan di Meteorologi. Untuk materi yang saya dapat dari diskusi keprofesian tersebut bisa dibaca disini.

Selepas kegiatan diskusi kami melaksanakan shalat Zuhur di selasar kebab. Setelah itu kami review materi secara singkat dengan para taplok lalu diberi tugas oleh jendral jendril mamet berupa essay tentang peran Meteorologi dari berbagai sudut pandang, wawancara dengan dua jendral dan dua jendril, serta jurnal PPKM ketiga.

METEOROLOGI DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG

Bagi banyak orang, keilmuan meteorologi sangat identik dengan satu-satunya agensi meteorologi yang diakui di Indonesia, yakni BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Hal tersebut tentunya sangat wajar. Namun, tak sedikit juga yang salah mengira bahwa meteorologi itu mempelajari tentang meteor, yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan meteorologi (meskipun ada fenomena yang dinamakan hujan meteor). Meteor sendiri merupakan bagian yang dikaji oleh keilmuan astronomi, bukan meteorologi.  

Tentu saja yang terlihat dari BMKG sendiri itu meteorologi terbatas pada kegiatan prakiraan cuaca dan peringatan bencana meteorologi (badai, gempa, tsunami, dan lain-lain) di berita. Sebenarnya, meteorologi tidak terbatas berkarya di badan penelitian ataupun universitas dalam dan luar negeri saja. Sebaliknya, bidang keprofesian meteorologi itu sangat luas. Meteorologi yang merupakan salah satu ilmu paling tua di dunia ini berkaitan dengan banyak keilmuan lain. Berikut ini akan saya paparkan beberapa pengetahuan saya tentang keprofesian meteorologi yang berkaitan dengan berbagai bidang keilmuan ;
Pertama, berhubungan dengan penerbangan, konstruksi, pertambangan, sains atmosfer dan meteorologi lingkungan yang saya dapat dari dosen-dosen saya. Bidang meteorologi sangat dibutuhkan di bidang penerbangan dari mulai awal perencanaan pembangunan bandara dan setiap kali pesawat beroperasi di udara. Arah angin sangat berpengaruh pada posisi pembangunan bandara, saat pesawat lepas landas, serta mendarat. Keadaan cuaca di udara atas juga selalu dimonitor karena adanya cuaca buruk akan mengganggu pesawat.

Sedangkan untuk dunia  pertambangan, baik itu tambang minyak, batu bara, panas bumi, dan lainnya, juga bergantung pada kondisi meteorologi di sekitar daerah pertambangan. Keadaan cuaca sangat diperhatikan terutama pada barang tambang yang mudah terbakar saat matahari bersinar sangat terik atau suhu lingkungan yang tinggi. Selain itu, musibah tambang bawah tanah ambruk yang bisa dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan tanah dari curah hujan yang sedang tinggi. Contoh lain adalah kegiatan pertambangan minyak ataupun gas bumi yang mengeluarkan gas beracun yang arah anginnya harus diperhatikan.

Kedua, berhubungan dengan keilmuan teknik lingkungan, planologi, teknik fisika, meteorologi lingkungan, serta meteorologi rekayasa yang saya dapat dari kegiatan PKKM 3. Dari sudut pandang teknik lingkungan sendiri, data curah hujan sangat dibutuhkan dalam merancang saluran air, drainase, dan lain-lain. Selain itu, pada bidang industri pabrik juga data kecepatan dan arah angin diperlukan dalam mendesain cerobong emisi pabrik. Contoh lainnya juga pembuatan drainase laut yang membutuhkan data pasang surut air laut.
Pada bidang planologi, kebijakan tata kota kini sudah terpengaruh oleh salah satu objek kuliah meteorologi pencemaran udara, yakni GRK atau gas rumah kaca dengan dijalankannya program pengembangan kota hijau. Selain itu, rencana tata ruang wilayah seperti sektor pertanian, sektor industri, dan lain-lain juga membutuhkan berbagai macam data dari parameter meteorologi. 

Dalam keprofesian fisika teknik, manajemen energi terbarukan seperti panel surya dan kincir angin juga membutuhkan data penyinaran matahari serta arah dan kecepatan angin dalam pembangunan dan kontrol. Selain itu, fisika teknik juga mengkaji tentang fisika bangunan yang terkait pada bagus tidaknya thermal bangunan yang lagi-lagi membutuhkan data dari berbagai parameter meteorologi dalam pembangunan dan kontrolnya.

Selain kedua sumber di atas, saya juga menemukan bidang-bidang lainnya di internet seperti meteorologi kesehatan (penyebaran virus melalui udara), klimatologis luar angkasa (menganalisis cuaca dan iklim planet-planet lain), konsultan parawisata, pertanian, rekayasa cuaca, dan masih sangat banyak lagi yang saya pastinya akan cari tahu lebih jauh karena dimana ada udara, disitulah meteorologi berperan.

Sunday 14 September 2014

Jurnal PKKM 2 - Sabtu 13 September 2014

Kegiatan PKKM kedua hari Sabtu 13  September 2014 ini dimulai pukul 7.15 pagi di labtek biru. Pertemuan hari ini dihadiri oleh 31 dari 38 orang karena Habib, Zikri, dan Bima mempersiapkan diri untuk tampil di acara besar UKM malam harinya, Diaz menjadi panitia acara unit 8eh, Widi yang sedang mengikuti latihan intensif MBWG di Jatinangor, sedangkan Charla sejak hari Kamis berada di Jombang untuk acara keluarga, begitu pula dengan Ray di Kediri.

Kami mengumpulkan tugas peta dari kosan dan rumah masing-masing ke kampus ITB dan basecamp kami. Setelah itu, Pradawihaya diajari tata cara lapor oleh jendral jendril. Awalnya seorang akan menginisiasi laporan di depan barisan dengan mengucapkan kata "METEO" dengan lantang dibarengi dengan posisi ngetrill (semoga saya tidak salah mengejanya). Hal ini diikuti oleh kami semua secara bersamaan lalu dilanjutkan oleh laporan pada jendral atau jendril di depannya tentang jumlah Pradawihaya yang hadir serta memaparkan alasan izin peserta diksar yang tidak hadir. Laporan ditutup dengan kembali ke posisi siap dengan mengucapkan kata "METEO" lagi.

Kami mobilisasi menuju lantai 2 labtek biru lalu mengumpulkan tugas studi kasus banjir yang diberikan malam sebelumnya. Kami presentasi tiap kelompok untuk daerah rawan banjir  di Indonesia yang berbeda-beda, yakni kelompok 1 yang membahas kota Banjarmasin, kelompok 2 mengenai kota Manado, kelompok 3 mengenai kota Balikpapan, serta kelompok 4 mengenai kota asal Cahya, yakni kota Kerawang. Kami semua mendiskusikan hasil presentasi dan solusi banjir dari masing-masing kelompok, diskusi berjalan sangat hangat, namun waktu yang terbatas menyudahi diskusi kami.

Selanjutnya kami mobilisasi lalu berbaris di selasar double helix untuk cek spek standar yang dipimpin oleh Fahmi. Memang banyak kekurangan dari spek yang kami bawa, misalnya bungkus biskuit yang terbuang saat habis dimakan sewaktu diskusi di labtek biru, senter yang tiba-tiba tidak menyala, serta label air mineral belum dicabut.

Setelah itu, kami kembali ke labtek biru untuk pemberian materi tentang program kerja pengabdian masyarakat dari HMME bernama Zephyrus. Zephyrus merupakan program kerja jangka panjang HMME yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keilmuan dan keprofesian anggota himpunan dalam mengaplikasikannya serta mengamalkan ilmu meteorologi ke masyarakat. Zephyrus yang berarti Dewa Angin Barat dari mitologi Yunani ini merupakan bentuk dari perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni keilmuan, penelitian, serta pengabdian masyarakat. Dilatar belakangi oleh kawasan Bandung Selatan yang rawan banjir, kegiatan yang sedang dilakukan saat ini adalah pemasangan EWS (Early Warning System) banjir di kawasan paling rawan banjir di sekitar sungai Cikapundung dari hasil pemodelan geometri sungai dan pendataan seperti curah hujan dan ketinggian air.

Selanjutnya kami mobilisasi menuju selasar double helix untuk evaluasi materi mengenai diskusi tugas kelompok tentang banjir dan Zephyrus, teknis pembuatan tugas peta, serta tugas buku kepo untuk yang belum lengkap. Untuk buku kepo yang belum lengkap sendiri ada beberapa yang terjadi salah paham di NIM 12813009 dan 12813019 yang memang mahasiswanya sudah mengundurkan diri namun dikira belum diisi profilnya. Kesalahan kami dalam mengerjakan tugas peta menghasilkan konsekuensi berupa untuk PKKM selanjutnya kami memiliki kuorum 35 orang apabila tidak terpenuhi, maka konsekuensinya kami harus mengadakan olahraga angkatan secara full team.

Menjelang Zuhur, kami mobilisasi menuju tempat parkir lab teknik kimia dan diberi tugas lanjutan untuk membuat blog perorangan berisi jurnal PKKM dan wawancara minimal seorang jendral dan seorang jendril, blog angkatan berisi foto, kegiatan, dan tugas-tugas angkatan, serta membuat video ucapan selamat ulang tahun yang ke-6 untuk HMME Atmosphaira dikumpulkan pertemuan selanjutnya. Oh ya, selain itu setiap hari di kampus kami diwajibkan untuk mengenakan gelang angkatan kami.

Jurnal PKKM 1 - Jumat 12 September 2014

Kegiatan PKKM pertama hari Jumat 12 September 2014 ini dimulai pukul 19.15 di selasar oktagon. Kami, Pradawihaya, mobilisasi menuju labtek VI lantai 2. Pertemuan hari ini dihadiri oleh 31 dari 38 orang karena Ipit, Habib, Zikri, dan Bima mengikuti kegiatan gladi bersih untuk acara besar UKM keesokan harinya, sedangkan Charla sejak hari Kamis berada di Jombang untuk acara keluarga, begitu pula dengan Ray di Kediri, dan Dhika di Jakarta.  

Kami dibagi menjadi 4 kelompok, saya sendiri tergabung dalam kelompok 3 bersama Yuki, Diana, Ildo, Angga, Habib, Dhika, Ipit, dan Bima.

Setelah duduk berkelompok, kami mengecek kelengkapan spek standar. Setelah itu, bagi yang muslim menunaikan ibadah shalat Isya. Ini pertama kalinya untuk saya wudhu dari botol dan shalat di atas hamparan ponco. Dengan Cahya sebagai imam kami, suaranya kalah dengan suara bising musik dari unit yang sedang berlatihan di labtek sebrang. Sungguh jauh tingkat kenyamanan, kebersihan, dan kekhusyukkannya dibanding dengan shalat di mesjid bahkan mushola.

Selepas shalat, kami diajari dasar-dasar baris berbaris alias PBB, lalu kami diberitahu untuk memanggil kakak-kakak HMME dengan panggilan jendral bagi mahasiswa dan jendril bagi mahasiswi. Tak lupa kami Pradawihaya pun memiliki nama kopral untuk mahasiswa dan kopril untuk mahasiswinya.

Selanjutnya kami mobilisasi menuju selasar double helix disambut dengan orasi tentang kami, Pradawihaya, yang dianggap sudah dewasa, kamilah laskar- laskar yang akan terus berjuang serta tentang kesiapan kami melaksanakan PKKM ini dengan sebaik- baiknya dan kami juga harus siap menerima segala konsekuensinya. Para jendral dan jendril menyematkan slayer PKKM berwarna kuning di lengan kanan kami. Pendidikan Keprofesian dan Kehimpunanan Meteorologi pun resmi dibuka.

Setelah itu kami mobilisasi menuju tempat kami shalat Isya tadi, lantai 2 labtek VI. Kami mendiskusikan mengenai bencana meteorologi yang paling sering dibicarakan di Indonesia, yakni banjir. Banjir di kota Bandung, terutama di daerah Baleendah Bandung Selatan memang sering terjadi. Kami membahas tentang penyebab banjir tersebut, diantaranya karena bentuk topografi Bandung yang seperti cekungan atau mangkuk dengan Bandung Selatan sebagai dasar atau titik terendahnya. Dengan begitu, hujan dan aliran air dari pinggiran Bandung alias dataran lebih tinggi mengalir ke Bandung Selatan. Hal ini diperburuk oleh minimnya daerah resapan air karena padatnya pemukiman di Bandung Selatan. Kami pun mendiskusikan berbagai macam solusi untuk masalah banjir ini. Setelah banyak ide, pendapat, dan masukan tentang solusi meminimalkan banjir di daerah Baleendah, kami diberi tugas untuk studi kasus daerah rawan banjir selain Bandung secara berkelompok dalam waktu semalam.

Sunday 22 June 2014

Berkemahasiswaan dan Bergerak di KM ITB


Seorang mahasiswa dituntut untuk tidak saja menjadi siswa biasa yang hanya belajar, tetapi juga melakukan pergerakan-pergerakan mahasiswa. Pergerakan mahasiswa atau berkemahasiswaan harus didasari oleh tiga identitas mahasiswa, yakin potensi, posisi, dan peran sebagai mahasiswa. Berkemahasiswaan sesuai identitas mahasiswa itu penting, karena menjadi kewajiban mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai salah satu bentuk pengabdian bagi bangsa. Hal ini bisa dilakukan dengan aktif di berbagai organisasi atau komunitas dan melakukan hal-hal yang positif di dalamnya, misalnya berkarya atau pengabdian masyarakat. Ilmu yang didapat mahasiswa dari kampus seharusnya dibagikan ke luar melalui kegiatan kemahasiswaan sebagai suatu upaya dalam mencerdaskan Indonesia.



Salah satu kegiatan berkemahasiswaan di kampus ganesha ialah KM ITB. Dengan berKM-ITB, ada banyak manfaat yang bisa didapat, selain pengalaman, membangun karakter, juga bisa mengasah softskill, misalnya melatih kepemimpinan, manajemen waktu, memperluas jaringan, melatih pola pikir, dan memecahkan masalah. KM-ITB berpotensi sebagai wadah kolaborasi dan pergerakan mahasiswa. Hal ini dikarenakan KM ITB ialah tempat bersatunya seluruh himpunan dan unit kampus menjadi satu. Berkegiatan di KM ITB ialah tempat yang bagus untuk kolaborasi antar unit dan himpunan kampus. Selain di dalam ITB, kolaborasi juga kerap kali dilakukan dengan universitas lain, misalnya dalam hal eskalasi isu-isu nasional. Hal tersebut akan sangat bermanfaat di dunia kerja nanti.



Dengan potensi yang dimiliki KM ITB sebagai wadah kolaborasi, KM ITB berperan besar dalam menyelesaikan tantangan bersama. KM ITB berperan untuk menampung aspirasi mahasiswa dalam mencari solusi untuk berbagai permasalahan, baik skala kampus maupun nasional. KM ITB menjadi tempat bermusyawarah dan merumuskan berbagai kegiatan kemahahasiswaan bagi kampus ITB. Menurut saya, gerakan mahasiswa yang ideal merupakan gerakan yang sesuai dengan identitas mahasiswa dan hasilnya dapat membentuk mahasiswa yang siap untuk menjawab tantangan bangsa serta bermanfaat bagi masyarakat luas.

Saturday 21 June 2014

STUDI TOKOH - Jero Wacik Semasa Kuliah


Jero Wacik adalah pria kelahiran Singaraja, Bali 65 tahun silam yang kini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak tahun 2011. Sebelumnya, beliau diangkat menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia pada tahun 2004. Sebagai pemimpin kementrian negara, pastinya kualitas diri beliau sudah tidak diragukan lagi, hal ini terlihat sejak ia masih muda.



Terinspirasi oleh Soekarno yang mengunjungi sekolahnya sewaktu Jero Wacik masih SD, ia bercita-cita untuk kuliah di tempat yang sama seperti Bung Karno, yakni ITB. Prestasinya semasa SMA mengantarkan Jero Wacik ke jurusan teknik mesin, yang pada waktu itu merupakan jurusan paling favorit dan dikenal paling sulit seleksi masuknya. Masuk ITB tahun 1970, Jero Wacik muda diperhadapkan dengan masalah biaya kuliah dan biaya hidup, namun ia tak patah semangat. Beliau memutar otak untuk berpikir bagaimana caranya mendapatkan uang guna membiayai kuliah dan hidupnya sehari-hari di kota Bandung. Akhirnya bermacam cara dilakukan demi mendapat uang, bahkan ia pernah menjadi kernek bus jurusan Bandung-Sukabumi-Garut. Belum setahun kuliah, beliau mulai bekerja sambilan mengajar anak-anak SMA pelajaran fisika dan matematika, yang merupakan bidang yang sangat dikuasainya . Dari mengajar inilah, Jero Wacik dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan bahkan bertemu murid les yang cantik, Triesna, yang kini menjadi istrinya.



Selama kuliah di ITB, pada umumnya para mahasiswa dari Bali tinggal mengumpul dalam satu asrama Bali, namun Jero Wacik memilih hanya dua minggu saja tinggal di asrama Bali. Selanjutnya, ia memutuskan pindah tinggal di tengah perkampungan, mengontrak rumah kecil tak jauh dari kampus ITB, agar dapat berbaur dengan masyarakat setempat.



Di lain waktu kuliah dan mengajarnya yang padat, beliau juga aktif di organisasi kampus. Jero Wacik pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin tahun 1973 serta menjadi Ketua Kesenian Bali di Bandung. Walau sibuk di organisasi, prestasi akademik Jero Wacik pun cukup cemerlang, beliau tercatat sebagai mahasiswa ITB yang lulus tercepat dan berkat nilai-nilai akademik serta pengalaman organisasinya, langsung diterima bekerja di Astra tahun 1974. Jero Wacik meniti karir secara sungguh-sungguh puluhan tahun hingga beliau mapan secara ekonomi lalu memutuskan untuk masuk ke ranah pemerintahan yang diawali dengan menjadi kader partai.



Kritik dan Saran



Dari masa lalunya, terlihat jelas bahwa beliau merupakan perkerja keras dan orang yang memiliki kemauan besar untuk menggapai cita-citanya. Dalam bertahan hidup di kota Bandung, Jero Wacik memanfaatkan potensinya yakni hardskill dan softskill untuk bekerja sambilan. Tak berhenti disitu, ia juga melakukan perannya untuk terjun ke masyarakat dengan lebih memilih untuk tinggal dan berbaur dengan masyarakat setempat dibanding tinggal di asrama Bali. Keaktifannya di organisasi mengembangkan potensinya sebagai mahasiswa sehingga Jero Wacik fasih dalam memimpin dan berpikir kreatif. Sayangnya, tidak terlalu diketahui apakah semasa beliau menjadi ketua himpunan, beliau menginisiasi pergerakan-pergerakan mahasiswa yang bermanfaat. Namun, setelah lulus dari ITB, beliau sering sharing dengan adik-adik angkatannya tentang pengalamannya sehingga generasi penerusnya menjadi terdidik dan dapat menjadi lebih baik lagi.

Wednesday 18 June 2014

IDENTITAS MAHASISWA


Pada hakikatnya, setiap individu maupun kelompok memiliki indentitasnya masing-masing. Sebagai mahasiswa, identitas tersebut bukan hanya harus dimiliki dan dipahami, tetapi juga merupakan suatu tanggung jawab yang harus diemban karena terteranya predikat “maha” di depan siswa dan tentunya hutang mahasiswa pada rakyat dan negara. Terdapat tiga poin utama identitas mahasiswa, yakni potensi, posisi dan peran.



Pertama, potensi mahasiswa. Mahasiswa memiliki tiga potensi yang utama, yakni hardskill atau kemampuan yang biasanya sesuai dengan bidang keilmuannya. Potensi yang kedua ialah softskill, yang dimaksud dengan softskill adalah kemampuan dalam hubungan interpersonal atau dalam komunikasi. Ketiga, idealisme. Yang dimaksud dengan idealisme adalah suatu nilai atau pegangan yang dijaga karena dianggap benar. Idealisme merupakan ciri khas mahasiswa, dan mahasiswa harus memegang kebenaran berdasarkan ilmiah yakni hal-hal yang berupa fakta, didasari oleh data, serta memiliki bukti dan dapat diargumenkan. Idealisme merupakan salah satu yang terpenting, walaupun hardskill dan softskill juga tidak kalah pentingnya. Sebagai contoh, dapat dilihat bahwa para koruptor tidak memiliki idealisme yang baik akan membawa hasil akhir yang tidak baik, padahal mereka memiliki hardskill dan softskill yang baik. Softskill dan hardskill dapat disalahgunakan, oleh karena itu diperlukan adanya idealisme yang dapat mengarahkan 2 hal tersebut. Ketiga potensi diatas harus digali dan dikembangkan melalui organisasi dan kegiatan-kegiatan positif seperti bakti masyarakat.




Kedua, posisi mahasiswa. Posisi mahasiswa di lapisan masyarakat merupakan masyarakat sipil. Di dalam masyarakat sipil, terpadat beberapa golongan dan diantaranya mahasiswa tergolong dalam masyarakat sipil akademia, bersama dosen dan peneliti. Masih banyak dari kalangan mahasiswa yang kurang paham bahwa kita semua termasuk ke dalam masyarakat sipil kalangan akademia. Kalangan akademia seharusnya mengedepankan fakta dibanding opini seperti ketika mengajukan pendapat, harus disertai fakta-fakta yang ada, akan lebih baik untuk melakukan studi kasus terlebih dahulu daripada mempercayai begitu saja omongan orang lain yang semata-mata berupa opini. Sebagai akademia, mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah dan mencari solusinya. Dengan mengetahui posisi kita sebagai mahasiswa, berarti kita mengetahui batasan-batasan tindakan yang dapat kita lakukan dan memaksimalkannya, serta dapat menempatkan diri sesuai lingkungan yang dihadapi.




Identitas mahasiswa yang ketiga yakni peran mahasiswa sebagai iron stock atau generasi penerus dan dapat terjun ke masysrakat. Sebagai generasi penerus, mahasiswa akan mengisi posisi para pemimpin bangsa dan harus mendidik adik-adiknya agar menjadi generasi penerus yang lebih baik. Untuk dapat menjalankan perannya dalam terjun ke masyarakat, mahasiswa harus mengenal potensi dan posisi yang dimilikinya. Saat akan melakukan bakti masyarakat, mahasiswa harus menganalisis masalah di suatu lingkup masyarakat dan memberi potensi yang ia miliki untuk membantu menyelesaikannya. Selain itu, follow-up dan sustaining kegiatan bakti masyarakat juga wajib dilakukan agar manfaatnya maksimal.




Mahasiswa khususnya mahasiswa ITB dinilai kurang aktif dan berbaur ke masyarakat sekitarnya, kebanyakan aksi terjun masyarakat termasuk jarang dan kurang maksimal. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa pada umumnya seperti pengabdian masyarakat akan jauh lebih efektif apabila dilakukan lebih menyeluruh sampai ke dasar-dasarnya, yakni menyelesaikan masalah dan kebutuhan masyarakat atau dalam ungkapan peribahasa "jangan memberi ikan, tetapi berikanlah mata kailnya”. Dalam terjun ke masyarakat dan merealisasikan peran, kita perlu menghargai setiap ide yang ada walaupun sepele asal memberikan manfaat, dan membuat ide tersebut menjadi kenyataan melalui organisasi atau kegiatan-kegiatan.

Contoh nyata mahasiswa dalam perannya untuk terjun ke masyarakat :
1. Baksos dan pengajaran sains kepada anak-anak SD di daerah sangkuriang secara kontinu, beberapa kali setahun
2. Berdasarkan ilmu fisika, membangun plta dari konsep ggl induksi di desa yang belum memiliki sumber listrik permanen

3. Penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan dan banyaknya beasiswa yang tersedia sekarang untuk membangkitkan minat orangtua dan calon mahasiswa yang potensial

Saturday 14 June 2014

ASEAN COMMUNITY




The Association of South East Nations atau ASEAN dibentuk pada tahun 1967. Anggota ASEAN adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Laos. Untuk negara-negara yang lebih makmur dan sejahtera, dibentuklah ASEAN Community. ASEAN Community memiliki motto “One vision, one identity, one community”. Dalam mencapai ASEAN Community tesebut, ada 3 pintu yang harus dilewati, yakni peace (perdamaian), prosperity (kesejahteraan) dan people (masyarakat).



Pintu pertama adalah pintu perdamaian (peace). Kesepuluh negara harus bekerja sama untuk menjaga wilayah tetap aman, dalam artian ketahanan negara yang jauh dari terroris, bajak laut dan narkoba. Negara-negara ASEAN tidak saling memiliki konflik antar satu sama lain dan menjaga perdamaian antar negara.



Jika perdamaian sudah tercapai, maka tercapai pintu kedua, yakni kesejahteraan (prosperity) atau kualitas ekonomi yang baik. Negara-negara ASEAN memiliki daya tarik terhadap investor, dan seiring bisnis berkembang, akan lebih banyak lapangan kerja terbuka. Nantinya, ada arus tenaga kerja bebas antar kesepuluh negara apapun bidang pekerjaan dan profesinya. Sektor pertanian pun akan lebih maju. Taraf kehidupan secara keseluruhan bisa meningkat, misalnya dari segi transportasi dan fasilitas publik. Dengan terbukanya koneksi antar negara secara luas, negara bisa berkembang di panggung global. Sebagai negara yang saling bertetangga, maka saling tolong menolong menjadi sesuatu yang wajib.



Pintu ketiga merupakan pintu paling penting, yakni people atau masyarakat. Pemerintah ASEAN memastikan hidup masyarakat memiliki kualitas yang lebih baik, misalnya dengan cara menjaga lingkungan, saling tolong menolong dalam bencana alam, bekerja sama melawan wabah penyakit, saling mempelajari satu sama lain, serta membuat ikatan regional ini semakin kuat. Semua lapisan masyarakat bisa mulai berpartisipasi dalam ASEAN Community ini misalnya dengan memiliki teman dari negara-negara tetangga. Semua orang bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk ASEAN Community.



Berikut adalah video tentang hasil kajian dan observasi kelompok 86 Diklat Terpusat OSKM ITB 2014 mengenai ASEAN Community dan Babakan Ciamis, Bandung. Lebih dari sebuah tugas, kami ingin berkontribusi langsung untuk lebih mengenalkan dan menyadarkan kita semua mengenai kehadiran ASEAN Community 2015.

Link : http://www.youtube.com/watch?v=3MIn5befJp4

Thursday 29 May 2014

The Truth about TPB ITB

DISCLAIMER : It took me a while to post this. This essay was purposedly made for my English Academic Writing class' final assignment. Everything I wrote on this essay is solely based on my personal experience and observation. I do not have any intention to offend or insult any party. So here's a roughly 2000 words description of being a TPB (freshman year) student in ITB from my point of view at that point of time (April 2014).


 Millions of senior high school students throughout the world graduate every year. For most of them, finishing 12 years of school doesn’t mean the end of getting educated. The most common place to take further education after high school is university. Universities, including ITB, welcome new students every year to experience entering and studying in university. These new students, or usually called freshmen, bring their dreams and ambitions as they walk upon the campus gate for the first time. Being a student in university, especially in ITB, is totally different from being a high school student. In order to reach their ambitions, freshmen year students at ITB have to study intensively under a tight competitive atmosphere. This forced ambience to compete is uncommon among other universities in Indonesia. Hence, ITB has an exceptional way in making its students’ competitive instincts grow.

Unlike any other university, ITB freshmen not only have to study to get good GPA, but also to get into their desired majors. What does it mean by studying to get into desired major? There’s this system where all students are accepted in faculties at the beginning of the first semester and will be put into majors later at the end of the freshmen year. The purpose of this system is to let the freshmen really understand the details of each major, including the labs, excursions, and working fields, so that they can be sure of what they will be studying for the next three to five years. There are three seminar–like occasions to introduce every major of a faculty, along with the three sessions of major questionnaires held in October, February, and April. This is relatively a good system, that everyone can choose their desired major after knowing a lot of important details that may interest them.

However, nothing is perfect. This expected–to–be ideal system has lead into a problem where one major of each faculty is on a terribly high demand. Usually, the most favorite major can have applicants more than twice of its maximum capacity. To overcome this problem, ITB added more conditions for entering majors. Accepting students based on their interest was quiet effective for the first few years, but then, after it seems to be not enough, following the high demand on favorite majors, there has been other conditions applied. These conditions include major’s capacity and GPA, which becomes student’s GPA sorting. While most favorite majors mainly require above 3 GPAs, every student’s GPA will still be ranked from the highest to the lowest. Those who are able to rank above the major’s maximum capacity number can get into their desired major. But then, the problem does not stop here. What about the rest who rank below the maximum capacity number? They will be put into their second, third, or even fourth choices, which can be very disappointing. These students will have to accept that their hard work during freshmen year results in having to study things they don’t really want to. This is the main cause of competition. The thing is that no one wants to fail in something that can affect his/her life for years. Only those who can adapt faster from high school to campus life and work the hardest can make it. Although a lot of seniors claim that being a freshmen student is a nice experience that freshmen are not yet having big responsibilities on organizations and having their schedules well taken care of by the rector, it is no longer a rumour that in ITB, freshmen year is the most enjoyable, yet the most competitive stage of campus life.

This level of competition affects a lot to various aspects, including friendships inside the campus. For students in one faculty, friendship only occurs while having meal or going home together. Best friends like SpongeBob and Patrick is almost impossible to find. Deep inside every student’s mind, everyone is their competitors. Sharing, which is the most important part of friendship, is uncommon in ITB.  For instance, sharing homework and assignments, or even just explaining the way to do those, is very unlikely to happen. Some may not mind working together, especially when it benefits them, but mostly, they want their works to be the best. Another example is that some students tend to feel hesitant when they’re asked to explain some lessons’ materials or ‘secret keys’ to the lessons’ concepts to their friends who want to get into same major. Furthermore, these competitive students rather study alone, as long and effective as possible. It is better to study without the knowledge of others, merely to be more focused and hopefully can be steps ahead of the others. These selfish ways of learning make the gap between straight-A students and below average ones even larger.

Going deeper into the friendships’ customs, there are a lot of pretences and deceptions done in order to get into desired major. Some may claim that they aren’t ready for the upcoming exams because they haven’t studied anything while actually they have. These lies are done possibly to make others feel lazy and delay to start studying, make them poorly thinking that they have ‘lazy friends’. Even more concerning, several students say that they are choosing major B, while they’re actually choosing major A so that people with the same choice will not be worried or feel hesitant in helping them on their study. This deception occurs quiet often, especially during the second semester, the time when topic of major choice somehow becomes a taboo thing to talk about. The most dangerous type of competitors is those who pretend on not knowing of any homework and upcoming quizzes. Simply, not telling others important information they already know. They usually pretend to be surprised to imply they are not prepared when a few nice people mention to others about homework and quizzes. Of course, after the surprised respond, they won’t panic to make it seem they are not planning to study or doing the homework. This pretence is again, done in hope that others will do be lazy and procrastinating, while on the other hand, they are already set. These kinds of friends are really not worth to trust and rely on.

 After going through the effects of competition on friendships, there are still some aspects that get affected, such as their way in spending weekends and being in campus unit. Hanging out with friends or lying around in the bedroom all day long used to be everyone’s ideal weekend routine back in high school. However, for most ITB students, the only day offs of the week are typically used to do homework and assignments, because the weekdays are used for studying. This endless studying activity is expected to produce a good time management and study efficiency, which probably true for the first few months. Although it is great to take studying as first priority, balancing the time for relaxations and recreations is more important. Sooner or later, a non-stop studying can usually cause them sickness and stress. For these students, spending about 24 hours from 48 hours on Saturday and Sunday for long sleep and hanging out is form of wasting time. They neglect the fact that balanced time management can actually give mental long term benefits, which  has caused them to have unhappy college life just to keep up the competition. Furthermore, freshmen year students usually stay on campus from 7 AM to 5 PM on weekdays just to attend classes and labs. This tiring routine will have to be continued by studying in the evening. A sufficient sleep is often taken for granted by replacing it with doing things like surfing on the internet or more studying. It is kind of concerning that for most ITB students, using night time for more studying and being on media social is more important than resting their bodies and minds. Why is appearing on social medial at night seem to be needed? It is just another deception, to make others think they’re just spending the night on the internet while actually they’re studying as well. 

 As these competition motives become more and more slyly, there are still some examples of how this competition affects students’ campus unit life. Students who don’t join any campus unit usually feel glad because they think they can study more often than those who join campus units. These students tend to be apathetic, go home right away after classes and start studying despite of any campus activities and issues. On the other hand, for those students who are part of campus units, not being apathetic does not mean less studying. If possible, they will study in between their unit activities, because they don’t want to be left behind by those who are not in units. These worries and prejudices are may not be spoken in the mouth, but these are the truth of every student’s thoughts.

 Aside from all of the negative effects, being in a competition has its own sparks. No cheating on exams is one of them. A lot of studying make these students tend to do their best and do not trust in others. After spending a lot of time working for the exam, they believe that they will do better than others. Even if there’s this one hard question they cannot do, they tend to look at the other students’ expressions to make sure that they can’t do it as well. No cheating on exams is the best effect of these students’ competitive instincts as cheating can lead into corruption. Moreover, being used to be under competition is a great thing to develop, because most life problems come from the inability to handle competition. Although there will be winners and losers, this is not only about the results. There are more important values to be appreciated from competitions, such as how to work hard and move on after failures. Hence, being a competitive student will create a qualified, grown human being.

 Out of all forms of competitions, such as being deceptive and miserly to other friends, neglecting the need of enough sleep, and judging others, it is very important to maintain a healthy competition to keep the slyness away. Competitions can be useful and rewarding as long as it’s a healthy one. After various levels of competitions explained earlier, it’s concluded that the life of being a student in ITB is very different from how fun and wild college life seems to be on the movies. However, ITB has some main points of this system, which can probably be translated into the importance of working hard, efficient, and smart. These three main purposes are essential to have for the life of tens of years ahead. As young adults, it’s not too late to start learning about life competitions, although it could strip the fun of freshmen year.