Monday 20 April 2015

PROYEKSI PERBAHAN TEMPERATUR GLOBAL TERHADAP KENAIKAN MUKA LAUT DI PULAU-PULAU INDONESIA 100 TAHUN MENDATANG



Isu pemanasan global dan perubahan iklim muncul dan mulai diperbincangkan setelah dilakukannya pengamatan rata-rata temperatur global sejak abad ke-19. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan adanya tren peningkatan rata-rata temperatur global sebesar 0,740C antara tahun 1906 hingga tahun 2005. Menurut grafik di samping (sumber: Climate Change 2014 Synthesis Report (IPCC)), proyeksi peningkatan rata-rata temperatur global mulai tahun 2005 hingga tahun 2100 berkisar antara 0,8 – 4,00C.
Meningkatnya rata-rata temperatur global menyebabkan berkurangnya luas tutupan es di Lautan Arktik, Greenland, dan Antarktika karena mencair. Selain itu, meningkatnya rata-rata temperatur global juga menyebabkan terjadinya peningkatan suhu air laut, terutama di lapisan atas. Dalam skala global, penghangatan air laut paling intens terjadi di dekat permukaan. Lapisan air laut dari permukaan hingga kedalaman 75 m meningkat suhunya sekitar 0,110C per dekade dari tahun 1971 – 2010. Adanya proyeksi peningkatan rata-rata temperatur global hingga tahun 2100 juga akan memunculkan proyeksi penurunan luas tutupan es di Bumi dan proyeksi peningkatan suhu rata-rata air laut secara global. Tutupan es yang berkurang dan mencair karena pemanasan global akan berakibat pada meningkatnya volume air laut global. Penghangatan air laut akibat pemanasan global juga akan menyebabkan peningkatan volume air laut global karena pemuaian. Konsekuensi dari peningkatan volume air laut ini adalah peningkatan rata-rata ketinggian muka air laut secara global. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan rata-rata ketinggian air laut global sebesar 0,17 m dari tahun 1900 – 2010. Dari hasil pemodelan oleh IPCC yang tercantum pada Climate Change 2014 Synthesis Report, proyeksi kenaikan muka air laut global selama abad ke 21 ini (hingga tahun 2100) berkisar antara 0,4 – 0,7 m.


Kedua peta menunjukkan proyeksi kenaikan muka air laut secara global hingga tahun 2100 (relatif terhadap periode tahun 1986 – 2005). Peta di sebelah kiri menunjukkan proyeksi kenaikan minimum, sedangkan di sebelah kanan kenaikan maksimum. Dengan melihat ke wilayah Indonesia pada kedua peta di atas dan melakukan interpolasi sederhana, dapat diketahui bahwa proyeksi kenaikan muka air laut di wilayah Indonesia hingga tahun 2100 (relatif terhadap periode tahun 1986 – 2005) memiliki kisaran antara 0,43 – 0,64 m.


Peta Indonesia dengan Wilayah Tertanda yang Beberapa Pulaunya Terancam Hilang karena Kenaikan Muka Air Laut hingga Tahun 2100

Jika memang ketinggian air laut di wilayah Indonesia naik 1,1 m pada abad ini (hingga tahun 2100), maka jumlah pulau-pulau sedang di Indonesia yang akan hilang karena terendam air laut adalah 115 pulau. Untuk memperkirakan luas daratan Indonesia yang terendam karena naiknya muka air laut sebesar 0,43 – 0,64 m hingga tahun 2100 (menurut proyeksi IPCC tahun 2014), perlu dilakukan interpolasi pada data tabel berikut;

Sumber : Susandi, dkk. 2008

Tabel Proyeksi Kenaikan Muka Air Laut di Indonesia dan Luas Daerah yang Terendam

pada Tahun 2010, 2050, dan 2100